Ilmu Koruptor Selangkah di Depan KPK
Originally Posted by Japra27
Pengalaman adalah guru yang terbaik.
Ah …, inilah yang mungkin dijadikan acuan bagi para koruptor dan calon
koruptor untuk melaksanakan aksinya kedepan. Tak mau mengalami kesalahan
seperti yang terjadi pada beberapa “rekan”-nya yang sudah di-vonis,
mereka menjadikan pengalaman “rekan”-nya tersebut untuk memulai langkah
yang lebih “inovatif”. Pengalaman masa lalu yang digabungkan dalam modus
yang lebih canggih akan semakin menyulitkan pihak Komisi Pemberantasan
Korupsi (KPK) serta aparat penegak hukum lainnya untuk menelusuri dan
membongkar kasus-kasus korupsi
|
Spoiler for THE K vs K:
Quote:
Originally Posted by Japra27
Seperti yang ditegaskan oleh Ketua
KPK Abraham Samad kepada wartawan di sela pelatihan bersama antara KPK,
Polda, dan Kejaksaan Tinggi Kalimantan Timur di Hotel Jatra, Kota
Balikpapan, Selasa (10/7/2012), pihaknya tak bisa sendirian memberantas
korupsi. Sinergi bersama aparat pemerintahan daerah adalah hal yang
sangat penting. Pasalnya, modus korupsi yang semakin canggih tentu
membutuhkan upgrade kapasitas aparat penegak hukum.
Diatas langit ada langit, itulah yang akan selalu terjadi sampai kapanpun. Para koruptor akan selalu meningkatkan “ilmu”-nya sehingga menghasilkan modus baru yang lebih canggih. Walaupun pihak KPK berserta aparat penegak hukum lainnya meng-upgrade juga kemampuan mereka, namun hal itu hanya bersifat sementara saja sebelum para koruptor kembali meningkatkan “ilmu” dan “kemampuan”-nya. Sehingga yang terjadi adalah pertarungan dan saling uji “ilmu” layaknya sebuah kompetisi. Sampai kapan hal seperti itu akan terus berjalan??? Yang terbaik adalah melakukan langkah dan tindakan preventif berupa pendidikan dan pembinaan moral, terutama kepada generasi muda, generasi penerus bangsa ini. Pemberitaan diberbagai media yang saat ini banyak mengulas beberapa kasus tindak pidana korupsi (tipikor) sepertinya hanya akan dijadikan “pelajaran” dan “rujukan” saja untuk melakukan tipikor dengan modus yang lebih canggih lagi. Semuanya berakar pada nafsu untuk mengeruk keuntungan pribadi dengan cara yang licik. Nafsu yang ada pada manusia akan selalu menggiring para pelaku atau calon pelaku tipikor untuk menemukan “ilmu-ilmu” baru. Hal tersebut hanya bisa diatasi dan dikendalikan jika semua pihak yang nantinya berhadapan dengan peluang-peluang korupsi sudah mampu mengendalikan hawa nafsunya. Mudah mengatakannya, namun tidak semudah membalik telapak tangan dalam melaksanakannya. Setidaknya kita telah mencoba dan berusaha dengan niat baik serta berpegang pada acuan yang benar dan baik secara moral. Pendidikan moral yang dimulai dari lingkungan keluarga, sekolah, dan lingkungan masyarakat haruslah dilaksanakan dari generasi ke generasi. Jangan sampai generasi penerus bangsa ini mengikuti jejak korup “generasi” pendahulunya. Semoga bangsa ini terhindar dari kehancuran moral. |